MAAFKAN kami CIKGU
CIKGU,
Engkau penyala jamung harapan jiwa,Engkau menerangi tiap langkah sibunga
bangsa,Kaulah juga sikutup khanah yang amat berharga,Kata
katamu,Bagaikan azimat dalam diri,Menjadi permata asli didalam
hati,Semoga takkan layu diputal alami..
Cikgu,
Engkau umpama jendela bakti,
Tak pernah mengharap,
Tempias hargaan budi,
Cukuplah sekadar cebisan ingatan,
Tersimpul mati…
Teringat aku pada
Waktu engkau mencurah ilmu,
Kau mendidik tanpa mengira penat dan lelah,
Engkau mengajar tanpa mengenal erti sukar dan payah,
Tapi,, kami tak pernah menghargai,
Setiap titik pengorbananmu,
Saat kau berada disisi,
Mencurahkan bakti,
kami menjauh,
Menolak kau rakus,
Menolak engkau ke lurah kebencian,
Menghunjam kau kejurang kekejaman,
kami hamburkan kata penuh..
Kebencian!!!
Tapi,,
Kerana kasihmu cikgu,
Sabar pula dengan perangai kami,
Senantiasa pula mengingatkan ilmu itu obor dimasa hadapan..
Sunguh sungguh engkau budiman cikgu.
Ko sanggup menjadi lilin membakar diri,
Tapi..kami pula terlupa umbi,
Untuk berpijak dirumput bumi,
Lupa untuk mencium udara bumi,
Kamilah itu cikgu.
Yang menjadi api lantas mencairkanmu,
Yang menjadi duri lantas melukakanmu,
Hingga kami tegar membunuh harapan ayah dan bonda,
Hingga kami tegar memusnahkan impiamu guru2 semua..
Kamilah yang bersalah cikgu..
Kini cikgu,
Dari hati belahan sanubari,
Anak didikmu tampil menyerah sudi,
Betapa kasihku didalam rumpun cinta,
Jasamu akanku kenang,
Hingga ajal menjemput nyawa..
Sekali lagi cikgu..
Maafkanlah kami.
Sajak ini inspirasi dari kak hafizah (ketua cybernetic di sekolah aku)
Hakcikpta terpelihara
No comments:
Post a Comment